Apakah anda membaca tulisan ini? Kenapa
anda membaca tulisan ini? Jika membaca tulisan ini sudah pasti karena penasaran
atau hanya iseng klik saja. Anda membaca tulisan ini karena anda melihat dan masuk
ke dalam pikiran apa yang saya tuliskan judulnya, dan pikiran menyuruh untuk
mengklik tulisan ini dan kemudian anda membaca sampai detik tulisan detik
sebelumnya dan tulisan ini sampai titik.
Mungkin anda akan meneruskan membaca,
jika anda meneruskan membaca berarti anda masih penasaran denga napa yang ingin
saya sampaikan. Mungkin penasara karena judul tulisannya. Eh si kehet borokok,
naha maneh make maca sagala atuh. Mungkin kalimat sebelumnya ada Sebagian yang tidak
paham dengan artinya. Dan tidak perlu paham juga.
Bahasa. Kenapa manusia berbahasa? Apakah
tidak cukup dengan saling memandang saja kita sudah saling memahami? Padahal jika
tidak ada bahasa mungkin tidak melahirkan kesalahpahaman atau justru sebaliknya,
jika tidak ada bahasa akan menimbulkan kekacauan. Kenapa anda paham dengan bahasa
ini? Apa sebenaranya arti kata apa? Kenapa arti kata apa diartikan sebagai
kalimat tanya? Saya juga bingung, kenapa menuliskan kata kenapa untuk menanyakan
arti kata apa pada kalimat sebelumnya harus pakai tanda tanya.
Sebentar, apakah anda paham dengan
yang dimaksud kata bingung saya yang sudah disebutkan? Lagi lagi menggunakan
tanda tanya. Paham? Bingung adalah kondisi di mana seseorang tidak tahu harus
seperti apa dan bagaimana. Sebentar kenapa bingung harus dijelaskan, apakah
tidak cukup untuk dipahami sebagai sesuatu yang sama-sama pernah dirasakan oleh
kita.
Manusia adalah makhluk berbahasa. Sebenarnya
bahasa artinya apa? Apakah saat ini anda sedang membaca ini, dan kemudian memahami
adalah sebuah bahasa, atau anda melihat seseorang melambaikan tangan kepada
anda, dan anda memahami maksudnya, apakah itu termasuk juga bahasa?.
Tidakkah kita bisa berkomunikasi
tanpa bahasa, hanya dengan mata saja? Jika seperti itu bahasa adalah tulisan/materi?
Tidakkah kita bisa berkomunikasi tanpa bahasa, hanya dengan telinga saja? Jika seperti
itu bahasa adalah bicara/suara? Atau bahasa adalah keduanya. Atau bahkan bahasa
adalah seluruh indra kita. Mungkin bahasa
yang dimaksud olehku saat ini adalah tanda?
Sampai sejauh ini mungkin anda
menyesal membaca ini karena menurut anda tidak jelas. Atau bahkan mulai merasa
menuduh saya orang tidak jelas atau bahkan gila. Bahkan mungkin saya sendiri
menuduh kepada saya sendiri gila. Atau mungkin orang bodoh yang mempertanyakan
kenapa-kenapa dan padahal alur pikirannya jelas-jelas acak-acakan.
Dan kenapa saya mengatakan bahwa alur
pikiran saya acak-acakan tetapi masih menuliskan? Kenapa anda sampai saat ini
masih membaca tulisan ini? Kenapa manusia membaca dan menulis? Membaca adalah
menerima dan menulis adalah memberi ataupun kedua kemungkinan masuk kedalam
keduanya.
Kembali ke bahasa. Kenapa manusia berbahasa?
Kenapa hewan tidak bisa berbahasa? Atau ia berbahasa dengan bahasa yang tidak
kita mengerti? Saya tidak setuju. Hewan mengerti dan kita pun bisa mengertinya.
Hanya saja ada kadar yang berbeda untuk memahami bahasa hewan. Suatu saat
mungkin akan banyak yang memahami bahasa hewan.
Darimana bahasa ada? Dari kesepakatan?
Dari mana munculnya kesepakatan? Dari perasaan yang sama? Tidak itu saja, bisa
karena kekuasaan, dari keserakahan, dari kekerasan, dari kasih sayang, dari
dari lainnya. Dari mana kekuasaan, keserakahan, kekerasan dan kasih saying muncul?
Dari perasaan? Dari mana perasaan itu muncul? Dari sananya. Dari sananya dari
mana? Dari Tuhan. Dari mana Tuhan ada? Dari dirinya sendiri yang menciptakan
kita. Jika tidak ada Tuhan tidak ada kita. Jika tidak ada kita tidak ada yang
dibahasakan Tuhan. ??????
Sudah saya bilang "tidak untuk dibaca!" Ngawurkan hahaha
Komentar
Posting Komentar