Model atau Metode Penafsiran Alquran



Penafsiran sendiri memiliki ragam model atau metodenya, paling tidak ada beberapa di antaranya sebagai berikut: 

Pertama, model atau metode penafsiran tahlili. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara analisis terperinci dengan mengutip berbagai pendapat para ulama. Selain itu model ini menafsirkan Alquran sesuai tertib urusat surat di mushaf mulai dari Al-Fatihah hingga surat Al-Nas.

Kedua, model atau metode penafsiran ijmali. Model ini  berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara menjelaskan makna dari suatu kata atau frasa secara globalnya. Metode ini pun menafsirkan Alquran sesuai tertib urusat surat di mushaf mulai dari Al-Fatihah hingga surat Al-Nas.
Ketiga, model atau metode penafsiran muqaran. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara membandingkan antara pendapat ulama yang satu tentang penafsiran ayat tertentu dengan pendapat ulama lain. Metode berusaha menganalisis perbedaan dan persamaan para ulama tentang ayat yang ditafsirkan.

Keempat, model atau metode penafsiran maudhui. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara mengkompilasi semua ayat-ayat yang se-tema dengan tema tertentu hingga kemudian baru ditafsirkan. Model ini biasa juga disebut dengan model tematik.

Kelima, model atau metode penafsiran sastrawi. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara menganalisis dari perspektif sastranya. Alquran dianggap sebagai kitab sastra terbesar yang mana susunan atau struktur bahasanya merupakan sebuah sastra.

Keenam, model atau metode penafsiran adab-ijtima’i. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara menganalisis dari perspektif sosial-budaya. Dalam artian Alquran berusaha ditafsirkan untuk mengentas permasalahan-permasalahn sosial-budaya yang ada dalam realitas masyarakat.

Ketujuh, model atau metode penafsiran sufi-isyari. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan perenungan untuk mendapatkan makna isyari dari Allah. Penafsir berusaha untuk menangkap simbol-simbol dibalik ayat Alquran itu sendiri. Penafsiran ini biasanya dilakukan oleh para sufi.

Kedelapan, model atau metode penafsiran maqashidi. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara menganalisis maqasid al-syariah dari ayat tersebut. Penafsiran ini terpengaruh dari teori maqasid al-syariah yaitu hifzh al-din, nasl, nafs, aql dan mal.

Kesembilan, model atau metode penafsiran kontekstual. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara menganalisis konteks-konteks di balik turunya ayat baik yang bersifat mikro maupun makro. Selain itu, setelah melihat konteks pada zaman dahulu kemudian ditarik signifikansinya ke zaman sekarang. Penafsiran ini sedikit banyak terpengaruh oleh ilmu hermeneutika.

Kesepuluh, model atau metode penafsiran intertekstualitas. Model ini berusaha untuk mengungkap ayat Alquran dengan cara menganalisis makna dengan melihat teks-teks lain yang ada di sekitar Alquran pada zaman dahulu, semisal kitab suci Taurat, Injil dan lain sebagainya. Model ini berusaha untuk mencari informasi yang sama antara Alquran dengan teks yang lain.

Komentar