Segenggam asa di balik kepal tangan,
secercah hikmah di dalam ejawantahan cahaya,
adakah malam merenggut siang? Adakah siang melepas malam?
Tidak. Sejatinya hanya kesatuan yang tak nampak.
secercah hikmah di dalam ejawantahan cahaya,
adakah malam merenggut siang? Adakah siang melepas malam?
Tidak. Sejatinya hanya kesatuan yang tak nampak.
(MujaMuju, 9/03/19 - 23:10)
Bagaimana aku bisa memahami,
sedang aku sering menggunakan mata telanjang.
Bagaimana aku bisa mencintai, sedang aku masih menginginkan pamrih.
sedang aku sering menggunakan mata telanjang.
Bagaimana aku bisa mencintai, sedang aku masih menginginkan pamrih.
(MujaMuju, 11/03/19 - 17:00)
Demi waktu Dhuha. Demi waktu malam yang telah gelap.
Aku tidak membenci dan tidak juga meninggalkanmu.
Aku tidak membenci dan tidak juga meninggalkanmu.
Bayang ejawantahanmu terselubung dalam realitas ciptamu,
adakah rindu yang bertepi?
Sukma pun tak sanggup berekspresi rindu,
pada kegelisahan sunyi yang pekat,
di kecepatan kilat cahaya remang. Manakah aku?
Manakah kamu? Akukah kamu, kamukah aku?
adakah rindu yang bertepi?
Sukma pun tak sanggup berekspresi rindu,
pada kegelisahan sunyi yang pekat,
di kecepatan kilat cahaya remang. Manakah aku?
Manakah kamu? Akukah kamu, kamukah aku?
(MujaMuju, 13/03/19 - 0:10)
Kasihku Muhammad,
nur cahayamu memberi kerinduan,
tak lekang waktu dan tempat,
tak kenal batas perbedaan.
Aku hanya bisa merindumu melalui kucuran air mata,
melalui desakan hati gelisah, melalui getaran bibir basah.
Akankah aku bersua, dalam peluk mesra,
dan dalam canda tawa di balik semaian kasihnya?
nur cahayamu memberi kerinduan,
tak lekang waktu dan tempat,
tak kenal batas perbedaan.
Aku hanya bisa merindumu melalui kucuran air mata,
melalui desakan hati gelisah, melalui getaran bibir basah.
Akankah aku bersua, dalam peluk mesra,
dan dalam canda tawa di balik semaian kasihnya?
(MujaMuju, 13/03/19 - 0:32)
Ibarat kilat, secepat itu berlalu,
dan setelah itu hilang.
Tak ada yang tahu skenario hidup.
Kita bisa jadi pemeran utama di antara yang lain,
atau juga hanya sebagai pemeran figuran.
Keikhlasan dan kesabaran sebagai kunci menjalani dan tentu berlandas cinta.
dan setelah itu hilang.
Tak ada yang tahu skenario hidup.
Kita bisa jadi pemeran utama di antara yang lain,
atau juga hanya sebagai pemeran figuran.
Keikhlasan dan kesabaran sebagai kunci menjalani dan tentu berlandas cinta.
Kasih. Beribu dosa ku lakukan,
berjuta ampun kau hadirkan.
Bagaimana caranya aku berucap terima kasih? Kasih.
Berapa banyak janji ku lontar, tak sedikit ku khianati.
Bagaimana bisa kau terus percaya? Kasih.
Betapa aku malu, pada setiap aku yang berdosa,
padamu yang selalu menemaniku di kesunyian-keramaianku.
berjuta ampun kau hadirkan.
Bagaimana caranya aku berucap terima kasih? Kasih.
Berapa banyak janji ku lontar, tak sedikit ku khianati.
Bagaimana bisa kau terus percaya? Kasih.
Betapa aku malu, pada setiap aku yang berdosa,
padamu yang selalu menemaniku di kesunyian-keramaianku.
(MujaMuju, 14/03/19 - 22:00)
Air adalah kehidupan, tangisan pun demikian.
Tuhankah air dalam bayang yang tersembunyi?
Adakah kehidupan selain Tuhan itu sendiri?
Bukankah tangisan itu kenikmatan kehidupan suka dan duka? Ya.
Hanya bagi yang menikmatinya.
Tuhankah air dalam bayang yang tersembunyi?
Adakah kehidupan selain Tuhan itu sendiri?
Bukankah tangisan itu kenikmatan kehidupan suka dan duka? Ya.
Hanya bagi yang menikmatinya.
(MujaMuju, 17/03/19 - 19:06)
Bolehkah aku menitip pilu, di keagungan sunyimu?
Sudikah kamu memberi cinta sejati,
padaku yang belum terhadirkan oleh kehadiran cinta
di kepiluan yang aku titipkan pada sunyimu?
Sudikah kamu memberi cinta sejati,
padaku yang belum terhadirkan oleh kehadiran cinta
di kepiluan yang aku titipkan pada sunyimu?
(MujaMuju, 18/03/19 - 0:02)
Kakiku kekamu, Kakimu kekita,
kakinya keaku,
keaku kakimereka, kakikukamukita Kenya.
kakinya keaku,
keaku kakimereka, kakikukamukita Kenya.
(MujaMuju, 18/03/19 - 0:11)
Komentar
Posting Komentar