Bentuk Diskriminasi Gender dan Akar Permasalahannya Tinjauan Feminisme



Diskriminasi gender merupakan salah satu permasalahan yang sangat penting untuk dibahas. Karena diskriminasi gender menyebabkan dampak buruk bagi siapapun korbannya. Dampak tersebut bisa langsung dirasakan atau beberapa hari kemudian. Dengan itu, untuk menghindari dari perilaku yang termasuk ke dalam diskriminasi gender, seyogyanya kita ketahui teori-teori yang sudah dimunculkan sebelumnya. Di antara bentuk-bentuk diskriminasi gender secara umum paling tidak terbagi ke dalam lima bentuk sebagai berikut:

1.      Stereotipe adalah pandangan/citra buruk yang dilekatkan pada perempuan/laki-laki oleh masyarakat. Misalnya, perempuan yang pergi keluar dari rumah lebih dari jam 10 malam, tandanya perempuan itu bukan orang yang baik.
2.      Subordinasi adalah pandangan yang menganggap bahwa perempuan itu di bawah laki-laki atau perempuan dinomerduakan. Misalnya, bahwa perempuan itu lemah dan tidak bekerja di bidang yang butuh kekuatan maka laki-laki yang bekerja di situ.
3.      Marginalisasi adalah peminggiran terhadap seseorang. Misalnya dalam pekerjaan tekstil, karena konstruksinya laki-laki tidak teliti, maka pekerja di dalam perusahaan tesktil tersebut semuanya perempuan.
4.      Kekerasan adalah sebuah tindakan yang berusaha mencederai atau melukai seeorang. Dalam hal ini, kebanyakan kasus gender yang mengalami kekerasan adalah perempuan. Misalnya, karena perempuan tidak mau melayani suami, dan suami beranggapan dengan mendasarkan pada teks keagamaan bahwa boleh memukul istri, maka suami pun memukul istri.
5.      Beban berlebih adalah tugas dan tanggung jawab seorang perempuan yang banyak. Misalnya, di ranah domestic, istri harus melayani suami, mengurusi anak, menyapu rumah, mengepel dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui bentuk-bentuk tersebut, lantas kemudian timbul pertanyaan, dari manakah asal/akar permasalahannya diskriminasi gender tersebut? Dalam hal ini paling tidak kita perlu mengetahui aliran-aliran feminism yang banyak menyinggung akan hal tersebut. Namun sebelum memasuki aliran, apa yang dimaksud dengan feminisme itu sendiri?

Feminisme adalah sebuah aliran, teori, konsep, aksi, yang memiliki kesadaran bahwa adanya diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan. Secara umum feminism memperjuangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, menolak masyarakat patriarki, melawan segala penindasan terhadap perempuan baik dalam tataran teori maupun praktik.

Adapun aliran-aliran feminisme terbagi ke banyak macam aliran di antaranya sebagai berikut:
1.      Feminisme Liberal, aliran ini mengatakan bahwa sumber/akar permasalahan gender itu ada pada diri perempuan itu sendiri.
2.      Feminisme Radikal, aliran ini mengatakan bahwa sumber/akar permasalahan gender bukan dari perempuan itu sendiri melainkan tatanan masyarakat yang pandangannya didominasi oleh lai-laki (patriarki).
3.      Feminisme Marxis, aliran ini mengatakan bahwa sumber/akar permasalah gender dari sistem-sistem kelas yang dibuat oleh kaum kapitalis.
4.      Feminisme Sosialis, aliran ini mengatakan bahwa sumber/akar permasalah gender bukan dari eksploitasi ekonomi atau system kelas, tanpa system kelas pun perempuan akan selalu di bawah yang menjadi penekanannya adalah kultur patriarki dan kurangnya partisipasi perempuan.

Dari beberapa akar permasalahan di atas paling tidak dapat menggambarkan bahwa pada dasarya sumber diskriminasi itu bias hadir dari perempuan atau laki-laki yang tidak sadar akan kesetaraan di antara keduanya. Diskriminasi gender bias hadir dari mana saja, baik itu yang bersifat individu, kolektif maupun sebagai sebuah system. Namun yang perlu ditekankan adalah perlunya kesadaran akan kesetaraan gender dalam setiap diri manusia.
Sumber Bacaan
Rohmaniyah, Inayah. 2019. Gender dan Konstruksi Patriarki Dalam Tafsir Agama. Yogyakarta: Diandra Pustaka

Komentar