Sekilas Tentang Tafsir Hibarna



Kitab tafsir Hibarna ini ditulis oleh Iskandar Idries. Kitab ini diterbitkan oleh sebuah toko buku dan juga penerbit yang bernama Economie di Bandung Jawa Barat. Kitab tafsir ini terselesaikan pada tahun 1063. Kitab ini terbit terdiri dari 10 jilid da tiap jilid ada 15 ayat dan 50 halaman. Kemudian tafsir ini dicetak beberapa kali dan disebarkan.[1]

Mengenai arti Hibarna jika dilihat dari segi bahasa, ini dari bahasa Sunda. Hibarna paling tidak memiliki beberapa arti dalam bahasa Sunda di antaranya: cahaya yang tersebar dari matahari waktu langit gelap atau kebakaran yang tidak terlihat dan berkah  atau keberkahan. Kata hibar kadang digunakan sebagai kata sifat yang berarti menunjukan sesuatu yang mempunyai arti lebih.[2]

Idries menulis di jilid yang berbeda yaitu mufradat dari ayat-ayat yang akan ia tafsirkan, ia namai dengan Qamus Pembaca. Inilah keunikan tafsir in yang membuat berbeda dengan yang lainnya. Langkah penafsirannya adalah pertama ia tuliskan ayatnya kemudian diterjemahkan secara harfiah  ke dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya ia menjelaskan dan menafsirkan secara luas dengan menggunakan bahasa yang lugas dan disertai contoh-contoh yang menarik. Di akhir penafsirannya ia menyisipkan kesimpulan dan doa.[3] Kitab tafsir ini termasuk yang menggunakan metode tahlili (analisis).[4]


[1] Ade Yuli Rukhpianti. Skripsi. Tafsir Hibarna Karya Iskandar Idries: Kajian Terhadap Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2003), h. 49
[2] Ade Yuli Rukhpianti., h. 62
[3] Ade Yuli Rukhpianti., h. 65
[4] Ade Yuli Rukhpianti., h. 75

Komentar

  1. halo,,,maaf mau tanya,,,cara download skripsi Ade Yuli itu gimana ya? soalnya aku ga nemu2 skripsi onlinenya

    BalasHapus

Posting Komentar