Nama lengkap kitab tafsir ini adalah al-Iklil fi Maani al-Tanzil. Nama al-Iklīl Fī Ma‘ānī al-Tanzīl diberikan
sendiri oleh KH Mishbah. Al-Iklīl berarti “mahkota” yang dalam Bahasa
Jawa dinamakan “kuluk” atau “tutup kepala seorang raja”. KH Mishbah berharap
dengan memberikan nama al-Iklīl bagi kitabnya agar Allah swt memberi
kemudahan kepada umat Islam dan al-Quran dijadikan sebagai pelindung hidup
dengan naungan ilmu dan amal sehingga akan dapat membawa ketenteraman di dunia
dan akhirat. Kitab tafsir ini ditulis oleh KH Mishbah ibn Zayn al-Mushtafa. Kitab tafsir ini sangat terkenal utamanya di sebagian
kalangan masyarakat muslim tradisional di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta
selain Tafsir al- Ibrīz li Ma’rifah Tafsīr al-Qur’ān al-‘Azīz karya KH
Bisri Musthafa, yang masih saudara KH Mishbah Mushthofa. Kitab tafsir ini menggunakan
bahasa Jawa dengan huruf Arab Pegon.
Penggunaan
Bahasa Jawa dalam tafsir al-Iklīl ini akan memudahkan orang-orang untuk
memahami dan mencerna makna yang terkandung di dalam al-Qur’an. Kiai Mishbah mulai menulis kitab tafsimya pada tahun 1977 dan
selesai tahun 1985. Kitab
Tafsīr al-Iklīl fī Ma’ānī al-Tanzīl yang ditulis oleh KH Mishbah
Mushthafa ini terdiri atas 30 juz dan dicetak sebanyak 30 jilid. Setiap jilid
berisi penafsiran terhadap setiap juz dari al- Qur’an. Jilid 1 merupakan
penafsiran terhadap al-Qur’an juz 1, jilid 2 untuk juz 2 dan seterusnya hingga
jilid 30 yang berisi penafsiran KH Mishbah atas kitab suci al-Qur’an juz 30.
kitab al-Iklīl Fī
Ma‘ānī al-Tanzīl ditulis
dengan menggunakan metode analitis (al-manhaj al taḥlilī). Kitab ini disusun berdasarkan urutan ayat secara tartib mushafi, kemudian mengemukakan asbāb al-nuzūl, menyebutkan munasabah
antar-ayat serta menjelaskan berbagai
hal lain seperti penjelasan makna kata, menyebutkan hadis-hadis Nabi, riwayat
dari sahabat dan tabiin dan lain-lain. Uniknya kitab ini adalah aspek lokalitasnya begitu kental.
Seperti adanya Arab pegon.[1]
[1] Ahmad Baidowi “Aspek Lokalitas Tafsir Al-Iklil Fi
Maani al-Tanzil Karya KH Misbah Musthafa” dalam jurnal Nun: Vol. 1, No. 1,
2015, h. 42-48
Komentar
Posting Komentar