Kasih


Kasih, betapa kau pergi meninggalkan banyak jejak, bahkan setiap langkah kakiku ku dapat melihat jejakmu.

Kasih, betapa kau pergi tak pamit langsung, dunia pertemuan tak lagi penting, semua telah terwakili di dunia mayakah?

Kasih, betapa kau hebat, beberapa bulan saja pergi, kau telah kembali mengencani seorang, aku tak tahu apa isi hati dan pikiranmu.

Kasih, betapa aku kalang kabut tak terarah perasaan yang di setiap hari diselimuti rasa rindu padamu yang tak terbalas.

Kasih, betapa kau jatuhkan aku pada jurang keresahan yang tak kunjung menghilang di ujung malam menjelang tidur dan menjelang bangun sekalipun.

Kasih, betapa aku tak bisa menghubungimu, meski aku rindu. Kau goyahkan seluruh rasaku, kau hinakan aku dengan kata.

Kasih, betapa aku tak ingin selain dirimu, tapi bertepuk sebelah tangan adalah kondisiku. Aku yang pernah dicintai, kini hanya melihat kau mencintai yang lain.

Kasih, betapa aku.. Aahh sudahlah aku.. :)

Sindanglaya, 15/01/19 - 19:34
- Fadlan al-Hilam -

Komentar