Aduhai aduhai .. Air mengucur keras di tengah musim kemarau, Bungan
bermekaran di musim hujan, rasa-rasanya bulan ini begitu indah. Ah tidak,
betapa kita harus bahagia. Aduhai, kekasihku yang ku rindu, kau lahir di bulan
ini. Aduhai, betapa ku sangat tak kuasa menahan bahagia senyum, di antara
ribuan senyum indah menyambut hari kelahiranmu.
Senja bermega, burung-burung menari di langit, pepohonan bergoyang
riang. Sang kekasih dilahirkan, semua alam ciptaan Tuhan tersenyum. Bahkan malaikat-malaikat
menanti kehadirannya ke dunia. Ohh sang Paduka Raja Islam, tidak, pangeran
Rahmat semesta, salamku padamu. Senandung lagu ku ingin nyanyikan di hadapanmu,
lagu berlarik pujian nan elok padamu.
Huuuu .. Cahaya telah datang pada semesta, menyinari kegelapan yang
telah lama. Hadirmu yatim lantas juga piatu, hatimu bersih tak terisikan
kotoran, citra Tuhan yang paling agung. Oo para sahabat betapa kalian begitu
beruntung bisa menapaki jejak setelah tapak jejaknya. Melihat bayangnya yang
begitu elok. Ahhh wewangi semerbak keluar dari tubuhnya.
Ahhh andai ku jadi istrinya, tidakkah ku bisa berdua bermesra
dengannya, keanggunan perangai budi yang tiada bandingnya. Ahh betap tidak kau
lihat, cerita ketika dirinya selalu menyuapi si Yahudi buta di pasar yang
selalu menghinanya. Ah, betap tidak kau dengar cerita dirinya dilempari tai
oleh orang-orang di Thaif dan dirinya justru mendoakan mereka agar masuk Islam.
Ahhh, tidakkah ia begitu romantis kepada istrinya, lihat lomba lari
dengan Aisyah si cantik jelita perempuan surga. Ah tidakkah kesetiannya pada
Khadijah pedagang ulung istri pertamanya. Ahhhh masih banyak cerita
keagungannya. Manusia sempurna adalah dia, panutan, teladan yang mesti diikuti
setiap manusia setelahnya.
Ahhh bahkan namanya tersohor di kalangan nabi sebelumnya, malaikat,
jin, setan. Ah semuanya. Ooo Rabiul Awal sebagai tanda kelahiran yang begitu
dinanti. Mari rindukan dia. Oh malam yang gelap, hadirkan dia padaku dalam
mimpi. Hmm aku.. tidak mungkin si pendosa aku ini. Apalah aku ini bisa bertemu
dengan sesosok manusia ulung nan luhur nan paripurna. Kalaulah aku dulu hidup
sezaman dengannya, aku kan hirup pasir bekas injakan kakinya. Hey … bulan
Rabiul Awal, sampaikan umurku pada hari kelahiranya. Sungguh.
Komentar
Posting Komentar