Pagi dalam belaian sinar mentari, ku menunggangi kuda modern, ya motor dengan dengan suara setengah parau. Lajunya sedikit kukencangkan, ada yang mesti dituju tepat waktu, kuliah. Ah sial. Aku tercegat oleh sirine perlintasan rel dengan tertutupnya jalan oleh palang.
Aku berhenti nyempil di antara kuda-kuda modern. Ya, manusia itu selalu ingin di depan kebanyakan, aku manusia, maka aku pun berusaha untuk menjadi terdepan agar cepat melaju setelah palang rel terbuka. Bising suara motor, dibarengi dengan klakson panjang kereta api yang akan segera melintas tepat depan mataku.
Tiba-tiba, mataku tertuju pada seseorang. Ah gila. Tidak-tidak. Woyyyyy, bisik suara hatiku dengan lantang. Tidak-tidak. Berdegup kencang sekali hatiku. Mataku semakin tajam melihat orang itu.
Orang itu, melintasi rel kereta api dengan santainya ketika kereta lewat dari arah kanan. Dalam benakku, dikira ka akan bunuh diri, ternyata tidak, ia diam menunggu di antara rel kereta dari arah laju kanan dan rel kosong dari kiri. Tweeeewwww tiba-tiba kereta melintas dari arah kiri dan orang itu terserempet oleh kereta yang dari arah kiri. Orang itu terjatuh.
Aku kira, ia mati di tempat karena langsung terjatuh ke bawah. Mungkin terbentur otaknya oleh kereta api atau oleh baru karena terpental. Alhamdulillah setelah kedua kereta itu lewat, orang itu berdiri lagi. Ternyata yang kena adalah tas yang digandongnya. Dalam tas berserakan buku dan lain sebagainya.
Orang itu terbangun dan langsung duduk termenung di samping rel. Mungkin bersyukur dan merenungi, atau bahkan kaget sekali. Ahhh kalau aku di posisi itu, mungkin sangat kaget dan bahkan trauma sekali. Ahhh Tuhan, engkau begitu berbaik hati atas nyawa seseorang yang secara nalar mungkin bisa saja mati.
Aku ingin berhenti dan menolongnya sebenarnya, paling tidak menemani. Tetapi, aku ada kuliah itu. Ahhh aku menyesal, kenapa harus mementingkan kuliah dibanding kemanusiaan. Aahhhh. Aku menyesal. Aku tidak mengulangi itu lagi.
Sungguh hari ini diawali dengan sebuah tragedi antara hidup dan mati nya seseorang langsung ku saksikan. Betapa tidak akan lupa kejadian ini, bahkan kalau sampai mati orang itu, akan terus terbayang-bayang. Sungguh maha murah sekali Tuhan atas kehidupan ciptaanya. Alhamdulillah.
Komentar
Posting Komentar