Ya ya ya, di setiap tahun, pembahasan mengenai boleh dan tidaknya mengucapkan selamat natal kepada umat Kristiani selalu terus menerus digulirkan. Entah apa yang menjadi penyebabnya, setiap tahun terus berulang kali pasti dibahas. Paling tidak di sini ada dua pendapat, jelas yang satu pro dan yang satu kontra.
Kaum pro mengatakan bahwa mengucapkan selamat natal itu boleh. Berbagai alasan dan argumen dikemukakan, bahkan didasarkan pada ulama-ulama besar dunia. Kaum kontra, tidak membolehkan mengucapkan selamat natal. Mereka pun mengungkapkan berbagai alasan dan mendasarkan pada ulama-ulama besar.
Alasan kaum pro, paling tidak itu hanyalah sebuah ucapan untuk bersimpati dan mengungkapkan rasa senang. Tergantung niatnya, jika niat memang semata untuk berbuat baik kepada sesama manusia, bukan dalam hal mengakui atau ikut beribadah apapun maka tidak apa-apa. Alasan kaum kontra, paling itu adalah sebuah perbuatan ibadah. Ketika mengucapkan itu maka yang mengucapkan turur ikut menyakini ibadah mereka. Sedikit banyak begitu alasan keduanya.
Menurut hemat penulis yang mana penulis manusia bebas dan liberal juga radikal juga moderat tidak jelas di posisi mana, berpendapat bahwa mengucapkan selamat natal itu hukumnya tergantung. Ya, jelas tergantung. Bagi mereka yang mengucapkan dengan alasan memberi kebaikan dan simpati, maka jelas itu wajib, terlebih mereka yang memiliki teman umat Kristiani.
Bagi mereka yang tidak punya teman umat Kristiani, tetapi mereka mengucapkan, dan tidak ada satupun umat Kristiani yang melihat, hanya dilihat oleh orang seagamanya, maka ucapannya itu hanya cari perhatian. Lah dari tujuannya saja sudah salah. Seperti mengucapkan selamat ulang tahun ke orang yang tidak ulang tahun. Untuk apa fergussooo.
Bagi mereka yang sedang dalam posisi perang, dengan umat Kristiani, entah sebab apapun itu, atau bagi mereka yang sedang di negara yang mana pemimpinnya Kristen dan dzalim, maka haram untuk mengucapkan selamat natal. Tetapi, jika yang terlanjur dalam jiwa raganya sifat cinta, maka bagaimanapun ia tetap akan menghormati dan mengucapkannya sebagai bentuk simpati, Mungkin.
Jadi, mengucapkan selamat natal menurut penulis yang goblok ini tergantung. Bisa jadi wajib, bisa jadi haram, bisa jadi boleh, dan lain sebagainya, tergantung kondisi situasi latar belakang si yang mau mengucapkannya. Kalau kaya penulis ini, kan goblok kalau mengucapkan selamat natal di sosial media atau apapun, lah penulis ini tidak punya teman atau follower umat Kristiani.
Sudah, intinya jangan menjadikan perbedaan sebagai perdebatan yang berujung pada egoisme untuk membenarkan pendapat sendiri. Kebenaran hanya milik Allah, lebih baik memilih jalan bijaksana. Kebijaksanaan adalah sebenar-benarnya kebenaran. Wallahu'alam
Komentar
Posting Komentar