Kemungkinan dan Ketidakmungkinan


Mari mulai dengan ketidakmungkinan (Jacques Derrida)
Mari mulai dengan kemungkinan-kemungkinan (Haikal)

Bahwa segala sesuatu pada hakikatnya akan selalu memiliki kemungkinan-kemungkinan, terlebih bagi seseorang yang percaya akan konsep Tuhan. Konsep Tuhan telah memberikan kepada kita sebuah pengharapan di kala sulit dan terpepet. Biasanya memang seperti itu, ketika terpepet dalam keadaan sulit atau bahaya, dan tidak ada satu pun yang bisa dijadikan sandaran untuk berharap dimintai bantuan, maka satu-satunya adalah Tuhan.

Begitulah Tuhan dijadikan sebagai kekuatan yang luar biasa yang ada "di luar" diri manusia. Ketika kita masih meyakini konsep tentang adanya Tuhan maka di situ akan selalu terjadi kemungkinan-kemungkinan. Bagaimanapun, kemungkinan akan selalu muncul dari setiap segala sesuatu yang bahkan kita anggap tidak mungkin atau ketidakmungkinan hal itu terjadi, ketika kita masih meyakini konsep adanya Tuhan. 

Dalam konsep adanya Tuhan, di situ terletak sesuatu yang menurut manusia tidak mungkin tercapai. Namun, berbeda dalam tataran wilayah Tuhan, yang segala sesuatu pasti dan mutlak bisa menjadi kemungkinan yang nyata ketika Tuhan berkehendak dan menentukannya. Di sini, tugas sebagai manusia hanya berusaha untuk terus menggapai ketidakmungkinan dengan keyakinan yang menjadi kemungkinan. Sebagai manusia, tidaklah seyogyanya untuk menetapkan keyakinan pasti, kecuali hanya sebatas kesadaran  motivasi 

Keyakinan akan sesuatu yang diyakini akan pasti terjadi adalah sesuatu yang menghendaki wilayah Tuhan. Manusia hanya bisa mengira, kecuali bagi mereka yang memiliki kejernihan pikiran dan hati sehingga ketajamannya begitu kuat yang didapatkan dari Tuhan secara langsung. Namun demikian, semuanya pun berasal dari Tuhan, karena kita hanya sebatas manusia yang kita pun berasal dari wujud diri-Nya. Asal segala sesuatu adalah diri-Nya. 

Ketika Derrida mengatakan mari mulai dengan ketidakmungkinan, berarti ia telah menantang untuk kita terjun ke ranah yang sebenarnya oleh pandangan manusia, tidak mungkin dapat terjadi. Di sana ada sesuatu yang harus diusahakan secara total dan sungguh-sungguh. Persepsi yang dibawa adalah ketidakmungkinan, dan penulis kurang setuju. Namun, ketika persepsi awal adalah menyatakan bahwa ketidakmungkinan itu akan selalu menjadi kemungkinan-kemungkinan ketika menghadirkan Tuhan, maka akan selalu ada jalan menuju ketidakmungkinan itu dengan campur tangan Tuhan untuk menjadikan kemungkinan. 

Baiklah, mari mulai dengan kemungkinan-kemungkinan dalam hidup ini, Kemungkinan-kemungkinan ini harus diusahakan dengan sepenuh hati. Setelah berjuang dan terus berjuang tetapi kemungkinan itu tetap juga tidak tercapai maka, di sana lah terletak ketidakmungkinan ada. Di sana lah harus disadari bahwa ketidakmungkinan itu tidak dijadikan kemungkinan oleh Tuhan. 

Mungkin. Wallahu'alam

Komentar