Satu dalam Jamak dan Satu Mutlak



Satu berarti satu, artinya bukan dua atau tiga atau bahkan lebih dari tiga. Satu adalah ya satu, sesuai apa yang ada dalam pikiran masing-masing. Begitulah, satu bisa menunjukan angka atau jumlah, menunjukan keadaan, menunjukan keterangan, menunjukan lain sebagainya.

Manusia biasa mengungkapkan  kata satu untuk menunjukan beberapa kategori di atas. Misalnya untuk kategori jumlah; dia hanya memiliki satu mobil. Untuk kategori keterangan misalnya; hanya dia satu-satunya yang di sana.  Dalam hal ini, semua yang dilekatkan pada manusia, satunya itu satu dalam jamak (plural).

Bagaimana maksudnya, satu dalam jamak (plural)? maksudnya adalah, bahwa pelekatan satu terhadap manusia atau sesuatu di dunia ini bukanlah sebenar-benarnya satu, tetapi di belahan lokasi atau waktu lain, ada yang juga seperti itu, hanya saja tidak terlihat. Jadi satunya itu tidak mutlak.

Nah kemudian, bagaimana dengan satu yang mutlak, adakah? Tentu ada. Yaitu Tuhan. Tuhan itu satu, jika dalam tradisi Islam Tuhan dinamai dengan Allah. jadi Allah itu satu. Satunya Allah itu mutlak, tidak ada satu yang seperti-Nya lagi. Satu yang sebenar-benarnya satu secara dzat.

Tidak mungkin jika Allah itu satu dalam jamak (plural). Jika demikian, berarti ada lagi Tuhan selain-Nya. Maka Tuhan atau Allah itu satu. Satunya itu ya mutlak. Berbeda dengan ciptaannya yang kadang disematkan kata satu tetapi dalam jamak.

Jika dalam tasawuf Ibn Arabi, penunjukan bahwa Allah itu satu mutlak yaitu dengan kata Ahad (Ahadiyah) sedangkan satu dalam banyak itu Wahid (Wahidiyah). Dalam hal ini, dalam hal dzat Allah itu Ahad (satu yang mutlak) tetapi dalam hal sifatnya Allah itu Wahid (satu dalam jamak) karena  Allah itu memiliki sifat yang tidak hanya satu.

Jadi, ketika kita menyebutkan kata satu terhadap sesuatu selain Allah, maka jangan pastikan pikiran kita bahwa satu itu benar-benar mutlak satu, ketika menyebutkan seperti itu sama halnya menganggap bahwa satunya sama dengan Allah, dalam artia dzat-Nya. Aktifkan dalam pkiran kita bahwa satunya untuk penyematan terhadap ciptaanya satu dalam jamak.

Komentar