Mahasiswa Baru Sasaran Organisasi Kampus


Oleh: Haikal Fadhil Anam

Memasuki perkuliahan merupakan idaman sebagian siswa yang beranjak menjadi mahasiswa. Namun, tidak sedikit pula yang justru tidak mengidamkan, terlebih dengan adanya konotasi bahwa kuliah itu berat banyak tugas dan lain sebagainya. Tidak masalah, baik yang mengidamkan maupun tidak itu adalah hak pribadi masing-masing.

Mahasiswa baru, yang mana beberapa bulan ke belakang kebanyakan masih menjadi siswa, atau bahkan ada mahasiswa pindahan, atau bahkan santri yang baru selesai mengabdi, biasanya masih menyimpan semangat yang tinggi untuk mengikuti perkuliahan, masih sangat tertarik ini itu untuk diikuti. Dengan kecupuannya, bagi yang cupu jalan sana-sini bergerombol dengan teman barunya.

Nah, mahasiswa lama yang sudah terjun berkecimpung dalam berbagai organisasi, menjadikan mahasiswa baru sebagai sasaran untuk regenerasi organisasinya. Sudah sangat lazim barang tentu setiap- organisasi membuka pendaftaran/open recruitment, dengan membuka stand-stand di sekeliling kampus. Mahasiswa baru pun menjadi rebutan setiap organisasi.

Setiap organisasi akan menampilkan segala yang menarik minat para mahasiswa baru. Mulai dari pemasangan baliho, penybaran poster dan lain sebagainya. Selama itu dilakukan dengan cara-cara yang baik, tentu tidak akan menjadi persoalan, permasalahannya adalah, manakala cara-cara yang dilakukan dengan cara-cara yang negatif.

Cara-cara negatif tersebut bisa kita ambil contoh, seperti menjelek-jelekan organisasi yang lain, menjatuhakn organisasi lain, dengan selembaran poster ataupun berupa broad cast melalaui grup-grup WA dan lainnya. Tentu hal-hal ini mencederai persaingan yang sportif. Di samping itu, akan menimbulkan konflik antar organisasi.  

Maka sudah seharusnya, cara-cara seperti ini enyah dalam proses regenerasi organisasi atau pengkaderan organisasi. Bukankah kita ikut organisasi untuk belajar dewasa salah satunya. Maka hanya mereka yang tidak dewasa yang melakukan cara-cara seperti itu.

Mahasiwa baru tentu sebagian besar belum mengetahui tentang organisasi-organisasi yang ada di kampus baik itu intra maupun ekstra. Nah biasanya cara-cara negatif ini dilakukan oleh oknum organisasi ekstra, seperti HMI, PMII, IMM, KAMMI,GMNI dan lain sebagainya. Karena organisasi ini terjun ke dalam politik kampus, sudah barang tentu dalam perpolitikan selalu saja ada cara kotor yang dilakukan.

Olehkarenanya, hal-hal yang demikian, sudah seharusnya dihentikan. Saling menjelekkan satu sama lain harus dihindari. Semua organisasi memiliki tujuan masing-masing yang barang tentu untuk menngkatkan kualitas kader baik dari segi intelektualitas maupun jaringannya. Jadi, biarkanlah mahasiswa baru ini memilih dengan sendirinya dan sesuka hatinya. Tidak ada organisasi yang benar-benar unggul dalam segalanya, tentu memiliki kekurangannya. Beretikalah dalam berorganisasi, sportiflah dalam pengkaderan.

Komentar