Undangan Israel Menjadi Perdebatan


Gambar: Mojok.co

Baru-baru ini, isu yang menjadi perbincangan dalam dunia Islam Indonesia khususnya adalah tentang undangan Israel ke salah satu PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Undangan tersebut menuai pro dan kontra. Ada yang mendukung kepada Gus Yahya untuk menerima undangan tersebut dan ada yang menolak keras. 

Kebanyakan pendapat pro dari pihak NU, dengan alasan, momentum tersebut bisa dijadikan sarana diplomasi layaknya Gus Dur dahulu. Setidaknya menyuarakan pembelaan terhadap Palestina atau menyuarakan pedamaian. Walaupun kecil kemungkinannya, paling tidak telah amar ma’ruf dengan lisan. Begitu kiranya.

Kemudian pendapat kontra kebanyakan dari pihak selain NU walau tidak menutup kemungkinan juga ada yang pro, sebut nama saja Ust. Felix Shiauw yang begitu menentang undangan tersebut melalui instagramnya. Alasannya karena seolah justru mengkhianati umat Islam di Indonesia atau paling tidak seolah mendukung Israel, di saat situasi politik yang tegang. Serta alasan yang lain yang penulis tidak ketahui. 

Menurut hemat penulis, undangan tersebut justru seharusnya dihadiri, paling tidak sesuai dengan kebanyakan pendapata sebagai momentum diplomasi. Serta, bukankah undangan itu lebih bagus untuk dihadiri walau sekalipun sebutlah dari musuh. Bisa juga membangun hubungan dengan Indonesia tidak lain untuk perdamaian keduanya. Bahkan ada salah seorang yang menggagas untuk mendirikan negara Isratine (Israel-Palestina) demi terwujudnya perdamaian dan berhentinya kekerasan kemanusiaan. 

Terlepas dari itu semua, menurut penulis memang tergantung tujuannya, kita tidak bisa menjadi Tuhan untuk menghakimi seseorang yang seolah ketika mendatangi Israel justru mendukungnya, belum tentu. Semua tergantung dari pada niatnya. Hal yag menjadi penting adalah momentumnya untuk menyuarakan perdamaian langsung di jantungnya. Dibanding teriak-teriak di tengah jalan, dukung Palestina dan Mengecam Israel tetapi tidak terdengar sama sekali di telinga mereka. Namun, hal yang demikian pun sama pentingnya untuk mengingatkan saudara yang lain bahwa ada saudara yang butuh bantuan. Yang jelas semua punya cara dan pandangan untuk terciptanya perdamaian di antara kedua belah pihak. Wallahualam.

Komentar