Bilakah itu opinimu
Tapi kau seret nampak terlalu
Hingga seperti menghinakan salah satu
Bilakah itu ungkapan mewakili
Tapi kata-kata itu tak menghormati
Justru malah menyakiti
Pikirkan dahulu kata-katamu
Timbang dengan keadilanmu jika ada dalam kalbumu
Karna kau tahu Mulutmu Harimaumu
Bijaklah dalam berkata
Apalagi dalam wajah umum dilihatnya
Banyak orang yang tentu pandangan berbeda
Biarpun begitu terimalah imbasnya
Sebagai pelajaran kedepannya
Juga untuk yang mengetahui perkaranya
Ini hanya respon saja
Tentang perlunya kata-kata dijaga
Apalagi dalam masalah agama
Mungkin benar mungkin salah anggapan
Cadar mungkin tak lebih indah dari kode bagi sebagian
Kendati demikian tak perlu dibandingkan
Mungkin benar mungkin salah anggapan
Adzan mungkin tak merdu bagi sebagian
Kendati demikian tak perlu dibandingkan
Ini ranah yang relatif
Namun sangat sensitif
Lebih baik cari yang progresif
Hanya sekedar merespon dari puisi Ibu Sukmawati yang kontroversi
Tapi kau seret nampak terlalu
Hingga seperti menghinakan salah satu
Bilakah itu ungkapan mewakili
Tapi kata-kata itu tak menghormati
Justru malah menyakiti
Pikirkan dahulu kata-katamu
Timbang dengan keadilanmu jika ada dalam kalbumu
Karna kau tahu Mulutmu Harimaumu
Bijaklah dalam berkata
Apalagi dalam wajah umum dilihatnya
Banyak orang yang tentu pandangan berbeda
Biarpun begitu terimalah imbasnya
Sebagai pelajaran kedepannya
Juga untuk yang mengetahui perkaranya
Ini hanya respon saja
Tentang perlunya kata-kata dijaga
Apalagi dalam masalah agama
Mungkin benar mungkin salah anggapan
Cadar mungkin tak lebih indah dari kode bagi sebagian
Kendati demikian tak perlu dibandingkan
Mungkin benar mungkin salah anggapan
Adzan mungkin tak merdu bagi sebagian
Kendati demikian tak perlu dibandingkan
Ini ranah yang relatif
Namun sangat sensitif
Lebih baik cari yang progresif
Hanya sekedar merespon dari puisi Ibu Sukmawati yang kontroversi
Komentar
Posting Komentar