Masa Kecilku



Alhamdulillah, aku masih hidup, jikalah saja itu tak diketahui, mungkin aku telah tiada. Pernyataan diatas adalah sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari perasaan pribadiku, hasil dari setelah mendengar cerita masa kecilku, yang diceritakan oleh orangtuaku. Biarkanku tuk menuangkan cerita lamaku ini.
Berawal dari depan rumah, di pagi hari yang sejuk nan nyaman, kala sinar matahari mulai bermunculan menyelip di balik awan berusaha tuk keluar dan menyinari bumi. Kicau burung yang bertengger di tangkai pepohonan depan rumah, pun menambah suasana lebih riang dirasa. Bapakku yang terlihat sibuk dengan selang airnya. Dia meluncurkan air di dalamnya dengan menekan pangkal selangnya agar lebih deras aliran airnya. Memulai ia menyemprotkan ke motor yang berada di depannya.
Aku melihatnya dari kejauhan di ujung rumah di depan kolam kecil sembari mainan air. Namanya juga masih anak kecil ya begitulah kiranya. Saat itu aku berumur kisaran 4 tahun. Dan saat itu pula aku sedang asyik bermain air yang mana depannya kolam dengan kedalaman setengah meter. Ketika bapakku pergi ke dalam rumah mengambil sesuatu dan saat itu pula kepalaku jatuh ke dalam air dan kakiku di atas, posisi menungging. 5 menit mungkin aku dalam posisi seperti itu dan setelah bapakku keluar langsung mencariku karena tidak keliatan, ternyata dalam keadaan nyungsem (bahasa sundanya kepala posisi di bawah) kemudian langsung mengangkatku dan aku atas segala pertolongan Allah masih bernafas.
Segala sesuatu telah menjadi ketetapan Allah swt namun juga perlu diusahakan. Begitulah nasibku, yang sampai saat ini pula bisa menuliskan cerita ini. kadangkala pa yang seharusnya sudah tiada namun masih ada, apa yang seharusnya tidak seperti itu tetapi seperti itu. Namun terlepas dari hal itu, semuanya perlu diusahakan. Dari cerita hidupku bisa diambil hikmahnya, bahwa kita tidak boleh ceroboh dan lalai. Karena apa yang menurut kita sudah tepat belum tentu tepat menurut alam dan kondisi. Dan segala yang seharusnya seperti ini tetapi menjadi seperti itu, merupakan suatu benar adanya dan ada dalam kehidupan.
Entahlah, ini mungkin bukan benar-benar memoar hehehe karena dibuat dadakan dan dalam tempo sesingkat-singkatnya (curhat pak)

Komentar