Al-Ala' ibnu al-Hadhrami r.a
ialah salah seorang sahabat nabi yang senior dan termasuk dari kalangan orang
yang berilmu, banyak beribadah dan mustajab doanya.
Waktu itu mereka berdiam di
tempat itu dan hanya membawa pakaian yang ada di badan mereka sahaja. Kejadian
ini terjadi pada waktu malam. Tiada seekor unta pun yang dapat mereka kejar.
Waktu itu mereka ditimpa perasaan gelisah dan sedih yang tidak terperi,
hinggakan sebahagian mereka mula berwasiat kepada yang lainnya menunggu ajal
datang menjemput.
Maka salah seorang pembantu
al-Ala' memanggil dan mengumpulkan mereka, kemudian al-Ala' mulai berbicara,
"Wahai hadirin sekalian, bukankah kalian orang Islam? Bukankah kalian
sedang berperang di jalan Allah? Bukankah kalian penolong agama Allah?"
Mereka menjawab, "Ya benar!" Al-Ala' melanjutkan lagi, "Demi
Allah bergembiralah! Dia tidak akan menghinakan kalian dalam keadaan seperti
ini.
Kemudian adzan Subuh
dikumandangkan ketika terbit Fajar, dan Al-Ala' shalat bersama seluruh pasukan.
Selesai shalat al-Ala' duduk bersimpuh dengan kedua lututnya, dan orang lain
pun mengikutinya. Mulailah dia berdoa
sambil mengangkat tangan dan orang lain pun mengikut beliau. Hingga
matahari terbit, ketika cahaya matahari semakin terang sedikit demi sedikit, tiba-tiba Allah ciptakan untuk mereka
tepat di tepi mereka sebuah kolam besar penuh dengan air. Maka
al-Ala' dan pasukannya segera mendatangi tempat itu, mereka minum dan mandi
sepuasnya. Dan ketika siang mulai meninggi, tiba-tiba semua unta mereka kembali dari segala penjuru
lengkap dengan perbekalan yang ada di atas belakangnya.
Tidak seorang pun yang merasa
kehilangan walaupun seutas tali.
Mereka segera memberi minum unta-unta mereka
sepuas-puasnya, dan ini
merupakan "karamah" yang disaksikan oleh ramai orang sekaligus
merupakan tanda
kebesaran Allah bagi pasukan ini.
Tentera al-Ala' menunggang
kuda di atas air menyeberangi laut
(harta rampasan perang) selesai, al-Ala' berkata kepada tenteranya, "mari
kita berangkat menuju Darain
untuk memerangi musuh yang berada di sana.
Seluruh tentera segera
mematuhi perintahnya. Mereka mulai bergerak hingga sampai ke tepi pantai dan
bersiap-siap untuk mengejar perahu-perahu musuh.
Namun jarak antara mereka dengan
perahu sudah jauh, maka al-Ala' segera masuk ke laut dengan kudanya sambil
berdoa, "Ya Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang, ya Allah Yang Maha
Bijaksana dan Mulia. ya Allah Yang Maha Esa dan Tempat bergantung, ya Allah
Yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, ya Allah Yang Memiliki Keagungan dan
Kemuliaan. Tiada Tuhan yang Haq melainkan Engkau. Engkaulah Rabb kami."
Kemudian dia perintahkan tenteranya untuk mengucapkan doa yang sama dan
terus masuk ke laut bersama kuda mereka. mereka dapat menyeberangi teluk tersebut dengan
mengenderai kuda yang berjalan di atas air
seolah-olah sedang berjalan
di atas pasir yang lembut yang sedikit airnya dan berpasir, namun tidak sampai
sebatas kaki kuda dan tidak pula sampai sebatas pelana kuda.
Padahal perjalanan ini jika
ditempuhi dengan kapal akan memakan masa sehari semalam, namun dengan cepat
mereka telah sampai ke pantai seberang. Dia terus memerangi musuh hingga
berjaya mengalahkan mereka dan mengambil seluruh harta rampasan perang mereka.
Kemudian dia kembali lagi ke sebelah pantai pertama. Perjalanan pergi dan balik
menyeberangi laut hanya memakan masa sehari sahaja, tanpa menyisakan seorang
musuh pun yang hidup untuk membawa berita.
Semoga bermanfaat :)
Sumber : Kitab Hayat Sahabah
Komentar
Posting Komentar