Nama aslinya
adalah Abdurrahman bin Shakhr al-Dausi (lahir 598 - wafat 678 M). Ia lebih dikenal dengan
panggilan Abu Hurairah. Nama Abu Hurairah adalah nama panggilan yang diberikan
Rasulullah
saw yang berarti bapaknya kucing. Nama tersebut
diberikan Nabi saw, sebagai pengganti nama masa Jahiliyah sebelumnya yaitu `Abd Syams bin Shakhr. Panggilan
Abu Hurairah (bapaknya kucing) diberikan
pada saat Rasul melihatnya
membawa kucing kecil yang keluar dari lengan baju gamisnya di satu majelis Rasul saw. Sungguh
mengejutkan pada saat itu pada saat tenang para sahabat duduk di hadapan
Rasulillah tahu-tahu muncul dari lengan bajunya seekor kucing. Sejak saat
itulah panggilan Abu Hurairah mencuat dan terkenal.
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman.
Ia sejak kecil sudah menjadi yatim. Ketika
mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam
dinikahinya.
Abu Hurairah masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriah
pada tahun perang Khaibar. Pada masa
hidupnya dia seorang pimpinan penghuni á¹¢uffah,
yang mengkosongkan seluruhnya waktunya
hanya untuk beribadah kepada Allah swt
dan mencari hadis dari Rasulillah saw. á¹¢uffah adalah
suatu tempat berlindungnya para sahabat di masjid Nabawi yang zuhud.
Abu Hurairah salah seorang sahabat yang mendapat do’a dari Rasulillah
saw sehingga hafal terhadap apa yang
didengar dan dilihat.
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan
hadis dari Nabi Muhammad saw. Di antara
yang meriwayatkan hadis darinya adalah Ibnu Abbas,
Ibnu Umar, Anas bin Malik,
Jabir bin Abdullah,
dan lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih
dari 800 orang perawi hadis dari kalangan sahabat
dan tabi'in
yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah". Abu Hurairah memiliki
sifat-sifat yang terpuji di antaranya wara’,
taqwa, dan zuhud, ahli ibadah ahli
tahajjud sepanjang malam. Karir politiknya pernah diangkat menjadi gubernur Bahrain pada
masa Umar bin al-Khaththâb dan pada masa Ali juga pernah akan diangkat menjadi
Gubernur tetapi ia keberatan, kemudian pada masa Mu`awiyah ia dingkat menjadi
Gubernur Madinah.
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu
Hurairah terhadap hadis Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa
hadis, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya
lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadis yang pernah ia sampaikan
tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Menurut
Baqî` bin Mukhallad ia meriwayatkan sebanyak 5.374 buah Hadis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya
periwayatan yang diperoleh Abu Hurairah antara lain sebagai berikut :
1. Selalu menghadiri majelis Nabi saw.
2. Penghuni Shuffah di
Masjid Nabawi ia selalu bersama
Rasulillah saw.
3. Sangat kuat
ingatannya, karena ia salah seorang sahabat yang mendapat do’a dari Nabi
sehingga hafal segala apa yang ia dengar
dari Rasulillah
Banyak mengambil hadis dari para sahabat senior
karena usianya cukup panjang dan hidup
selama 47 tahun setelah wafatnya Nabi saw.
Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah
pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa' Abi Hurairah. Pada
tahun 678 M atau tahun 59 H, Abu
Hurairah jatuh sakit, meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi'
Sumber : Buku Hadis kurikulum 2013 kelas X MAPK
karya Drs. Moh. Soir, M.Si, Muhammad Zunin, L.c. Ngatiman, M. Pd. I
Komentar
Posting Komentar